Hangat-Hangat Tahi Ayam "Angek Angek Cirik Ayam"

Angek Angek Cirik Ayam

     Ayam merupakan salah satu hewan jenis unggas yang dipelihara manusia untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa jenis ayam di dunia banyak yang mungkin tidak bisa dijelaskan satu persatu,akan tetapi hanya ada dua tipe ayam di dunia, di antaranya ; ayam yang biasa dipelihara manusia, dan sampai dengan ayam yang tidak bisa dipelihara manusia, biasanya ayam sejenis ini hidup di hutan-hutan, namanya ayam hutan. Selain di manfaatkan daging dan telurnya, ayam juga dipakai untuk manusia sebagai ayam aduan, “sabung ayam” nama kegiatannya. Ayam merupakan hewan yang “adiktif” dan bisa hidup disembarang tempat yang terpenting ada sumber makanannya. Ayam juga merupakan hewan yang  tidak bisa konsisten, apalagi dalam memilih pasangannya, baik itu si ayam jantan maupun si ayam betina “ayam playboy atau ayam playgirl, namanya. tidak bisa konsisten sama sekali dalam berpasangan. Apa bila si ayam bertemu lawan jenisnya si ayam pasti akan memamerkan  pesonanya baik itu si ayam jantan maupun si ayam betina, berkokok, dan mengibas bulu-bulunyanya untuk mencuri perhatian lawan jenisnya.

     Meskipun ayam memiliki jenis jenis yang berbeda di setiap penjuru di dunia, akan tetapi ada satu hal yang membuat ayam di seluruh dunia ini sama, yaitu tahinya, walaupun si ayam tinggal di tempat dengan iklim dan cuaca yang berbeda-beda, panas, dingin, dikota, maupun di desa, atau pun sebagainya, yang pasti tahi si ayam pasti sama. Awal-awalnya panas, lama-kelamaan berubah menjadi dingin, ayam memang tidak konsisten sama sekali, “angek angek cirik ayam” orang Minang mengistilahkannya. Sejantan-jantan apapun itu si ayam, atau sexy - sexy apapun itu si induk ayam, kalau belum konsisten, dan sesubur - subur apakah dia si ayam petelur kalau belum bisa konsisten dengan hal-hal yang kecil, belum bisa dibilang ayam yang hebat. Begitulah ayam, yang tidak pernah konsisten, dengan hal kecil seperti tahinya saja tidak konsisten atau bisa dibilang "angek angek cirik ayam”. 

     Bagaimana pula bisa seekor si ayam jantan dibilang jantan, seekor si ayam betina sebagai induk ayam, yang nanti akan mengurus anak-anak ayam yang ditinggal pergi bapaknya si ayam jantan yang pergi mencari si ayam betina lainya, ataupun si ayam-ayam petelur kepunyaan “pak rec” yang nantinya akan menghasilkan telur setiap harinya, dengan tahinya saja tidak konsisten apalagi dengan profesinya sebagi ayam petelur yang harus menghasilkan telur setiap harinya. Jadi ayam harus konsisten kalau punya tahi panas harus tetap panas, jangan hanya sampai "angek angek cirik ayam" saja.

    Maka dari itu untuk menjadi ayam yang hebat, si ayam harus menjadi ayam yang konsisten, dan bersungguh - sungguh terhadap sesuatu hal, mulai dari hal-hal yang kecil dulu, dan baru mulai dengan hal-hal yang besar, karena sesuatu yang besar itu pasti dimulai dari hal-hal yang kecil. Dan jangan hanya sekedar “angek angek cirik ayam” saja.

Komentar

Postingan Populer